THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 10 Oktober 2009

Jasadnya Ditemukan Utuh

Empat puluh tahun setelah di makamkan ditempat dia terbunuh,jasadnya masih tetap utuh,dan bahkan senyum tetap tersungging di bibirnya.Dialah sahabat Amr bin Al-Jamuh.
Dalam kuburnya,Amr bin Al-Jamuh tidak sendirian.Dia bersama saudara iparnya,Abdullah bin Amr bin Haram.Mereka berdua adalah sahabat karib semasa hidupnya,dan ikatan itu menjadi semakin kuat karena Amr bin Al-Jamuh menikah dengan adik perempuan Abdullah,Hindun.
Setelah keduanya gugur dalam perang Uhud,atas perintah Rasulullah SAW,mereka berdua dikuburkan dalam satu liang lahat.Tadinya,jasad kedua sahabat itu akan di bawah oleh Hindun ke Madinah,namun Nabi bersabda,"Kuburkan mereka yang gugur di medan perang pada tempat mereka terbunuh.Dan khusus jasad mereka berdua ini dalam satu lubang,karena di waktu hidupnya mereka adalah dua sahabat yang setia."
Dalam perang Uhud,tentara Islam dikalahkan oleh tentara Musyrik Quraisy,setelah sebelumnya memperoleh kemenangan perang Badar.
Perihal utuhnya kedua sahabat itu diketahui karena kuburan mereka berdua tergenang ar,yang berasal dari pembongkaran sebuah mata air,makam syuhada tersebut dipindahkan ke tempat lain.
Ketika dilakukan penggalian itulah ditemukan jasad keduanya masih dalam keadaan utuh."Lembut,seperti tidak tersentuh tanah,"kata Jabir bin Abdullah,putra Abdullah bin Amr.
Ditambahkannya,"Tangan ayahku dalam posisi menutup luka di pelipis.Ketika tangan itu aku angkat,dari luka itu keluar darah dan baru berhenti ketika tangan itu aku kembalikan pada posisi semula.Setelah itu baru aku pindahkan ke tempat lain."

Tuhan Yang Tanpa Daya


Amr bin Al-Jamuh adalah orang kaya yang memimpin suku Bani Salamah,termasuk dalam klan Quraisy.Kakinya pincang.Ketika belum masuk Islam,dia adalah penyembah patung.Padahal saat itu Islam sudah mulai berkembang,dan anaknya,Muadz,sudah memeluk Islam.Di rumahnya yang megah terdapat patung-patung yang indah,yang di sembah tiap hari.
Muadz,yang sudah muslim,tentu tidak setuju dengan apa yang dilakukan ayahnya.Maka,keberadaan patung-patung itupun ia kerjain.Mereka mulai raib dari tempatnya.
Suatu pagi,ketika bangun tidur,Amr tidak menemukan patung-patungnya lagi.Dengan kakinya yang pincang ia mondar-mandir mencaripatungnya ke segala penjuru,hingga menemukannya di kakus umum yang digunakan anggota kaumnya.Patungnya sudah hancur dan kepingannya bercampur dengan limbah kotoran manusia.Tentu saja Amr kesal,namun dia tak mampu berbuat banyak.
Di lain waktu,patung baru telah berdiri lagi di rumahnya.Namun paginya sudah tidak ada lagi,dan ditemukan lagi di tempat yang sama.
Karena seringnya mengalami kejadian seperti itu,suatu hari Amr bin Al-Jamuh memasang pedang di leher patungnya yang baru dengan wanti-wanti kepada patung sesembahannya itu,"Kalau kamu mempunyai keberanian,cegahlah perbuatan para pencuri itu,karena aku tidak tau pelakunya."

Namun,nasib patung itu justru kian merana.Selain ditemukan di comberan kakus umum dalam keadaanpecah belah,leher patung itu di kalungi bangkai seekor anjing sebagai pengganti pedangnya.Seoalh ingin mengatakan bahwa pelakunya adalah anjing tersebut tapi bisa di kalahkan oleh patung.Saat itulah Amr bin Al-Jamuh berkata,"Demi Latta dan Uzza,seandainya kamu tuhan,tidak mungkin kamu bersama bangkai anjing di tempat seperti ini.Aku menyesal teah memujimu sebagai tuhan.Sekarang aku tau keburukanmu."
Setelah merenungi kebodohannya dan berpikir jauh ke depan,suatu hari Amr bin Al-Jamuh menghadap Rasulullah dengan ketulusan hati dia menerima bai'at masuk Islam.Peristiwa itu terjadi setelah usai perang Badar."Segala pujibagi Allah,Yang maha memberi rizqi dan yang membuat perhitungan.Dialah yang menyelamatkan aku dari kegelapan,berkat petunjuk dari utusan dan Rasul-Nya,Yaitu Nabi Muhammad SAW."

Sesuai Yang Diharapkan

Waktu terus berjalan,dan tibalah perang Uhud.Sebagai orang yang telah bertaubat,Amr merasa mendapat kesempatan untuk ikut perang.Ia ingin membela agama Islam dan Rasul-Nya.Namun,ketika hal itu di nyatakan kepada kaumnya,mereka mencegah."Allah telah menerima udzurmu karena kamu pincang,"kata mereka.Rupanya mereka sayang juga kepada kepala sukunya itu.
Setelah masuk Islam,Amr memang menjadi insan yang di segani kaumnya,apalagi masuk Islamnya Amr memang menjadi harapan mereka.Nada serupa sebenarnya juga dinyatakan oleh Rasulullah ketika Amr menghadap dan menyatakan tekadnya untuk memperoleh izin mengikuti perang."Demi Allah,aku berharap bisa menginjak surga dengan kakiku yang pincang ini,"katanya dengan suaranya yang tinggi.
"Engkau telah di ampuni oleh Allah,"jawab Rasulullah SAW."Sehingga jihad tidak wajib bagimu."
Kepada Bani Salamah,Nabi bersabda,"Kalian tidak berhak melarang dia.Semoga Allah mengarunianya mati syahid."
Akhirnya,meski dengan berat hati mereka merelakan Amr mengikuti perang.Ketika akan berangkat perang,Amr menghadap kiblat dan berdoa,"Ya Allah,karuniailah aku mati syahid.Janganlah engkau kembalikan aku kepada kaum ku dengan kegagalan."
Berbekal niat mati syahid itu,Amr bersama keempat anaknya benar-benar memperlihatkan ketangguhannya dalam perang Uhud.Cacat kaki bukan penghalang baginya untuk bergerak ke kiri dan ke kanan menyambar kepala musuh-musuh Allah dengan pedangnya.Justru kepincangannya itu memberi motivasi yang tinggi kepadanya.
Akhirnya,apa yang di tunggu-tunggunya pun datanglah.Sekelebat pedang musuh yang datang tiba-tiba tak bisa ia hindari,hingga ia syahid.Sesuai dengan doa dan harapannya.


0 komentar: