Berlokasi di kawasan Bejijong, Trowulan yang sekarang merupakan sentra pengrajin Kuningan dan Patung Batu. Candi Brahu adalah bangunan suci peribadatan yang dipergunakan untuk memuliakan anggota keluarga kerajaan yang telah wafat. Konon 4 raja pertama kerajaan Majapahit yang wafat diperabukan/dikremasi di kompleks bangunan candi Brahu.Diperkirakan candi ini didirikan pada abad 15 M.
Sebagaimana umumnya bangunan purbakala lain yang diketemukan di Trowulan, Candi Brahu juga terbuat dari bata merah. Akan tetapi, berbeda dengan candi yang lain, bentuk tubuh Candi Brahu tidak tegas persegi melainkan bersudut banyak, tumpul dan berlekuk. Bagian tengah tubuhnya melekuk ke dalam seperti pinggang. Lekukan tersebut dipertegas dengan pola susunan batu bata pada dinding barat atau dinding depan candi.
Atap candi juga tidak berbentuk berbentuk prisma bersusun atau segi empat, melainkan bersudut banyak dengan puncak datar.
Candi Tikus adalah sebuah candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di kompleks Trowulan, tepatnya di Dukuh Tinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan,Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Adalah kolam pemandian ritual (petirtaan) yang berbentuk bangunan kolam bujur sangkar dengan arsitektur teras-teras persegi yang dimahkotai menara-menara yang ditata dalam susunan konsentris yang menjadi titik tertinggi bangunan ini. Pada sisi utara terdapat sebuah tangga menuju dasar bangunan kolam. Struktur utama yang menonjol dari dinding selatan diperkirakan mengambil bentuk gunung legendaris Mahameru. Konon dulunya kolam ini dipergunakan sebagai tempat pemandian putri raja-raja Majapahit. Nama Candi Tikus sendiri diambil lantaran dulunya lokasi ini menjadi sarang tikus yang sering menjadi gangguan
Candi Tikus diperkirakan dibangun pada abad ke-13 atau abad ke-14. Candi ini dihubungkan dengan keterangan Mpu Prapanca dalam kitab Negarakertagama, bahwa ada tempat untuk mandi raja dan upacara-upacara tertentu yang dilaksanakan di kolam-kolamnya.
Candi Gunung Gangsir terletak di Desa Gunung Gangsir Kecamatan Beji, sekitar 18 km dari
Tidak banyak informasi yang bisa didapat mengenai candi yang konon dibangun pada masa pemerintahan Raja Airlangga, yaitu sekitar abat ke-11 M. Mengenai fungsi Candi Gunung Gangsir tidak didapatkan informasi yang jelas. Masyarakat setempat mempunyai versi tersendiri mengenai tujuan pembangunan candi ini. Menurut mereka, Candi Gunung Gangsir dibangun sebagai penghormatan kepada Nyi Sri Gati, yang dijuluki Mbok Randa Derma (janda murah hati), atas jasanya dalam membangun masyarakat pertanian di daerah itu.
Sepintas Candi Dermo nampak bagaikan gundukan bata merah yang menjulang tinggi. Beberapa bagian tubuh candi sudah runtuh dimakan usia sehingga bentuk lekukan candi yang sebenarnya sudah sulit untuk diperkirakan lagi. Letak candi ini berada di tengah-tengah pemukiman penduduk Desa Pamotan, Kecamatan Wonosonyo, Kabupaten Sidoarjo.
Candi ini dibuat sekitar abad ke-14 di masa Kerajaan Majapahit.Terdapat 2 patung dari batu....tampak sudah rusak...juga tidak dapat diduga bentuk sebenarnya...saya harap, para arkeolog suatu saat dapat merenovasi dan menemukan sejarah detil candi ini...
![](file:///C:/DOCUME%7E1/kom7/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar